Suatu ketika ada sepasang suami istri sedang berdebat namun tanpa amarah suami sedikitpun dan istri...... Suatu ketika seorang istri yang sangat ingin bekerja meminta kepada suaminya karena ingin membantu kebutuhan biaya rumah tangganya, namun seorang suami tidak mengijinkannya, lalu apakah yang terjadi setelah perbincangan diantaranya? Mari langsung ke TKP ....
- ISTRI : Mas aku ingin kerja..!!
- SUAMI : Janganlah kamu dirumah saja. Seorang istri itu dirumah tugasnya.
- ISTRI : Itu tetangga kita kerja..
- SUAMI : Hmmm.. Dia itu guru sayang, dia dibutuhkan banyak orang, Yang membutuhkan kamu tidak banyak hanya aku dan anak kita.. Dirumah saja ya...
- ISTRI : Itu tetangga kita yang satunya aku lihat dia kerja.. Bukan guru dan tidak dibutuhkan orang banyak,,
- SUAMI : Yasudah nanti tunggu mas meninggal dunia..
- ISTRI : Apa-apaan sih mas ini! Ngaco kalo ngomong..
- SUAMI : Dia itu janda sayang.. Suaminya meninggal sebulan yang lalu makanya dia kerja untuk kebutuhannya..
- ISTRI : Tapi kebutuhan kita masih banyak masss..
- SUAMI : Kan mas masih bekerja masih sehat dan mas masih kuat menafkahi kamu dan anak-anak kita, akan mas usahakan insya allah..
- ISTRI : Iya aku tau tapi penghasilan mas untuk saat ini tidak cukup..
- SUAMI : Bukannya tidak cukup sayang tapi belum lebih.. Mengapa mas berbicara demikian karena Allah pasti mencukupi.. Lagi pula kalau kamu bekerja siapa yang jaga anak kita ??
- ISTRI : Kan ada ibu. Pasti beliau tidak akan keberatan malah menerima dengan senang hati..
- SUAMI : Istriku yang mas cintai.. Dari perut hingga lahir sampai sebelum mas bisa mengerjakan pekerjaan mas sendiri, segalanya menggunakan tenaga ibu.. Mas belum ada pemberian yang sebanding dengan itu semua.. Sedikitpun belum terbalas jasanya..Dan mas yakin itu takkan bisa..Setelah itu semua apakah sekarang mas akan meminta ibu untuk mengurus anak kita juga..???
- ISTRI : Bukan ibumu.. Tapi ibuku mas..
- SUAMI : Lalu apa bedanya? Mereka sama-sama ibu kita. Mereka memang tidak akan keberatan tapi kita ini akan menjadi anak yang tegaan. Seolah-olah tidak punya perasaan.
- ISTRI : Jadi kita harus bagaimana ???
- SUAMI : Istrikuuu. Takut tidak tercukupi akan rizeki adalah penghinaan kepada allah. Jangan khawatir mintalah kepadanya atau begini saja mas punya ide. Tapi mas mau tanya dulu..
- ISTRI : Apa mas ???
- SUAMI : Apa alasan paling mendasar yang membuat kamu ingin bekerja ???
- ISTRI : Yaa Untuk memperbaiki perekonomian kita mas. Aku ingin membantumu dalam penghasilan untuk kelurga kita.
- SUAMI : Kalau memang begitu. Kita buka usaha kecil saja dirumah. Misalnya jualan nasi pecel, Nasi boranan atau bisnis online saja kamu yang jalani.. Gimanaa?? Anak terurus, rumah terurus, Mas terlayani, Uang masuk terus Insya Allah.. Keren kan???
- ISTRI : Suamiku sayang aku tidak pandai berbisnis dan tidak bisa jualan. Aku ini hanya karyawati dan bakatku disana. Aku harus keluar kalo ingin menambah penghasilan.
- SUAMI : Tidak harus keluar. Tenang masih ada solusi..
- ISTRI : Apa ???
- SUAMI : Bukankah ada yang namanya 5 waktu?? Bukankah ada tahajjud?? Bukankah ada dhuha?? Bukankah ada amalan-amalan lainnya?? Allah itu maha kaya sayang. Minta saja padanya..
- ISTRI : Iya mas aku tau tapi itu semua ada ikhtiar nyata.
- SUAMI : Kita ini partner sayang. Akulah pelaksana ikhtiarnya. Tugas kamu cukup itu. Insya Allah jika menurut Allah baik menurutnya kita pantas.. Kehidupan kita akan berubah..
- ISTRI : Tapi mas?!!
- SUAMI ; Mas tanya lagi. Kamu ingin hidup kita kaya apa berkah???
- ISTRI : Aku ingin hidup kita kaya dan berkah
- SUAMI : Kalau begitu lakukan amalan-amalan yang tadi Insya Allah kaya dan berkah.
- ISTRI : Kalau tidak kaya??
- SUAMI : Kan masih berkah. Dan tau apa yang terjadi padamu jika tetap istiqomah dengan itu??
- ISTRI : Apa mas???
- SUAMI : Pilihlah pintu surga yang mana saja yang kamu suka dan kamu menjadi sebenar-benarnya perhiasan dunia.
- ISTRI : ....
Begitulah cerita inspirasi kali ini.. menakjubkan bukan?? seorang istri yang ingin bekerja :)
Mohon maaf bila ada kesalahan, mohon dikomentarkan jikalau terdapat kesalahan ataupun kekeliruan perkataan.
Mohon maaf bila ada kesalahan, mohon dikomentarkan jikalau terdapat kesalahan ataupun kekeliruan perkataan.
EmoticonEmoticon